Sabtu, 12 Desember 2015

sejarah perang salib



Perang Salib
Perang Salib adalah gerakan umat Kristen di Eropa yang memerangi umat Muslim di Yerusalem dan sekitarnya secara berulang-ulang mulai abad ke-11 sampai abad ke-13, dengan tujuan untuk merebut Tanah Suci dari kekuasaan kaum Muslim dan mendirikan gereja dan kerajaan Latin di Timur.Dinamakan Perang Salib, karena setiap orang Eropa yang ikut bertempur dalam peperangan memakai tanda salib pada bahu, lencana dan panji-panji mereka.
Khalifah perang salib yang terkenal
Shalahuddin Al-Ayyubi sebenarnya hanya nama julukan dari Yusuf bin Najmuddin. Shalahuddin merupakan nama gelarnya, sedangkan al-Ayyubi nisbah keluarganya. Beliau sendiri dilahirkan pada tahun 532 H/ 1138 M di Tikrit, sebuah wilayah Kurdi di utara Iraq.
pada masa kepemimpinan nya Ia menetapkan hari Senin dan Selasa sebagai waktu tatap muka dan menerima siapa saja yang memerlukan bantuannya.
Perang salib sendiri terjadai berulang ulang, namun yang akan kita bahas hari ini adalah perang salib I-IV. Adapun penyebab langsung terjadi nya perang salib adalah permohonan kaisar alexius 1 kepada paus urbanusII untuk menolong Kekaisaran Byzantium dan menahan laju invasi tentara Muslim ke dalam wilayah kekaisaran tersebut. Hal ini dilakukan karena sebelumnya pada tahun 1071, Kekaisaran Byzantium telah dikalahkan oleh pasukan Seljuk yang dipimpin oleh Sulthan Alp Arselan di Pertempuran Manzikert, yang hanya berkekuatan 15.000 prajurit, dalam peristiwa ini berhasil mengalahkan tentara Romawi yang berjumlah 40.000 orang, terdiri dari tentara Romawi, Ghuz, al-Akraj, al-Hajr, Perancis dan Armenia. Dan kekalahan ini berujung kepada dikuasainya hampir seluruh wilayah Asia Kecil (Turki modern).
Paus menyeru bagi kekuatan invasi yang besar bukan saja untuk mempertahankan Kekaisaran Byzantium, akan tetapi untuk merebut kembali Yerusalem, setelah Dinasti Seljuk dapat merebut Baitul Maqdis pada tahun 1078 dari kekuasaan dinasti Fatimiyah yang berkedudukan di Mesir. Umat Kristen merasa tidak lagi bebas beribadah sejak Dinasti Seljuk menguasai Baitul Maqdis.

PERANG SALIB I
1096--------Pengumuman Perang Salib oleh Paus Urbanus II di Clermont tgll 27 Nopember.
1096-1097--Tentara Salib tiba di Konstantinopel (Spanyol) yang kala itu termasuk wilayah Islam. Terjadi pertempuran Dorylaeum.
1099--------Tanggal 15 Juli Yerusalem jatuh ke Tentara Salib.
1101--------Tentara Salib dikalahkan Turki di wilayah Asia Kecil.
1109--------Tripoli dikuasai Tentara Salib.
1119--------Pertempuran di Ladang Darah.
1129--------Tentara Salib menyerang Damaskus.
1144--------Tentara Islam dipimpin Zengi merebut Edessa, Tentara Salib mundur.
1146--------Zengi wafat.
1147--------Tentara Salib kalah di Damaskus.
1169--------Saladin berkuasa di Mesir (mewakili Nuruddin).
1174--------Nuruddin wafat. Damaskus, Aleppo, dan Mosul dipimpin Saladin.
1187--------Pertempuran Hattin tanggal 4 Juli, Saladin membebaskan Yerusalem dari tentara
Salib.

PERANG SALIB II
1187--------Sehubungan dengan kemunduran prestasi Tentara salib, pada 29 Oktober Paus Gregorius VIII mengumandangkan kembali perang salib.
1190-------Pada bulan Juni Kaisar Frederick I yang memimpin Tentara Salib ditenggelamkan pada perang laut di Cilicia.
1191--------Raja Richard dari Inggris dan Raja Philip II dari Perancis menerima penyerahan Acre. Dua bulan kemudian terjadi pertempuran Arsuf.
1192--------Perjanjian Jaffa, gencatan senjata antara Tentara Islam dan Tentara Salib. Ada kesepahaman untuk mengakhiri perang antara Tentara Salib yang dipimpin Raja Richard dan tentara Islam yang dipimpin Saladin.
1193--------Saladin wafat.

PERANG SALIB III
1198--------Paus Innocentius III mengumumkan perang salib kembali.
1204--------Tentara salib menyerang Konstantin.


PERANG SALIB IV
1213--------Paus Innocentius III kembali mengumandangkan perang salib.
1218--------Penyerangan Damietta oleh Tentara Salib.
1221--------Tentara salib di Mesir dikalahkan oleh pasukan Al Manshurah.
1229--------Perjanjian Ayubiah, Yerusalem diserahkan kepada kekuasaan Tentara Salib.
1244--------Pertempuran La Forbil. Kaum Khawarazmi (bagian Tentara Islam yang terkenal paling radikal) tidak puas atas keputusan perjanjian Ayubiah kemudian melancarkan serangan. Pada tahun ini pula Yerusalem kembali direbut Tentara Islam. Perang kembali membesar.
1250--------Tentara Salib di Mesir dikalahkan Tentara Islam.
1258--------Pada tanggal 19 Februari, kala Tentara Islam berperang melawan Tentara Salib, Mongol menyerbu Baghdad yang kala itu adalah ibukota khalifah Islam Abbasiyah. Khalifah Abbasiyah dimusnahkan.
1260--------Pertempuran Ayn Jalut. Tentara Islam (Pasukan Mamluk dari Turki) mengalahkan tentara Mongol. Pada 23 Oktober, Baybars menjadi sultan Mesir.
1268--------Baybars merebut Jaffa, Belfort, dan Antiokhia.
1271--------Baybars merebut Krakdes, Chievaliens dan Monfort.
1277--------Baybars wafat.
1289--------Panglima Qalawun merebut Tripoli.
1291--------Mamluk merebut Acre, Sidon, dan Beiru











Penyebab dan kronologis perang salib
Perang Salib I(1095/6 -1187)
Pada musim semi tahun 1095 M, 150.000 orang Eropa, sebagian besar bangsa Perancis dan Norman, berangkat menuju Konstantinopel, kemudian ke Palestina. Tentara Salib yang dipimpin oleh Godfrey, Bohemond, dan Raymond, pasukan ini memperoleh kemenangan besar. Pada tanggal 18 Juni 1097 mereka berhasil menaklukkan Nicea dan tahun 1098 M menguasai Raha (Edessa). Di sini mereka mendirikan County Edessa dengan Baldwin sebagai raja. Pada tahun yang sama mereka dapat menguasai Antiokhia dan mendirikan Kepangeranan Antiokhia di Timur, Bohemond dilantik menjadi rajanya. Mereka juga berhasil menduduki Baitul Maqdis (Yerusalem) pada 15 Juli 1099 M dan mendirikan Kerajaan Yerusalem dengan rajanya, Godfrey. Setelah penaklukan Baitul Maqdis itu, tentara Salib melanjutkan ekspansinya. Mereka menguasai kota Akka (1104 M), Tripoli (1109 M) dan kota Tyre (1124 M). Di Tripoli mereka mendirikan County Tripoli, rajanya adalah Raymond.
Selanjutnya, Syeikh Imaduddin Zengi pada tahun 1144 M, penguasa Mosul dan Irak, berhasil menaklukkan kembali Aleppo, Hamimah, dan Edessa. Namun ia wafat tahun 1146 M. Tugasnya dilanjutkan oleh puteranya, Syeikh Nuruddin Zengi. Syeikh Nuruddin berhasil merebut kembali Antiokhia pada tahun 1149 M dan pada tahun 1151 M, seluruh Edessa dapat direbut kembali.
Perang Salib II(1187-1193)
Kejatuhan County Edessa ini menyebabkan orang-orang Kristen mengobarkan Perang Salib kedua. Paus Eugenius III menyampaikan perang suci yang disambut positif oleh raja Perancis Louis VII dan raja Jerman Conrad II. Keduanya memimpin pasukan Salib untuk merebut wilayah Kristen di Syria. Akan tetapi, gerak maju mereka dihambat oleh Syeikh Nuruddin Zengi. Mereka tidak berhasil memasuki Damaskus. Louis VII dan Conrad II sendiri melarikan diri pulang ke negerinya. Syeikh Nuruddin wafat tahun 1174 M. Pimpinan perang kemudian dipegang oleh Sultan Shalahuddin al-Ayyubi yang berhasil mendirikan dinasti Ayyubiyah di Mesir tahun 1175 M, setelah berhasil mencegah pasukan salib untuk menguasai Mesir. Hasil peperangan Shalahuddin yang terbesar adalah merebut kembali Yerusalem pada tahun 1187 M, setelah beberapa bulan sebelumnya dalam Pertempuran Hittin, Shalahuddin berhasil mengalahkan pasukan gabungan County Tripoli dan Kerajaan Yerusalaem melalui taktik penguasaan daerah. Dengan demikian berakhirlah Kerajaan Latin di Yerussalem yang berlangsung selama 88 tahun berakhir. Sehabis Yerusalem, tinggal Tirus merupakan kota besar Kerajaan Yerusalem yang tersisa. Tirus yang saat itu dipimpin oleh Conrad dari Montferrat berhasil sukses dari pengepungan yang dilakukan Shalahuddin sebanyak dua kali. Shalahuddin kemudian mundur dan menaklukan kota lain, seperti Arsuf dan Jaffa.
Perang Salib III(1198-1204)
Jatuhnya Yerussalem ke tangan kaum Muslim sangat memukul perasaan Tentara Salib. Mereka pun menyusun rencana balasan. Selanjutnya, Tentara Salib dipimpin oleh Frederick Barbarossa raja Jerman, Richard si Hati Singa raja Inggris, dan Philip Augustus raja Perancis yang memunculkan Perang Salib III. Pasukan ini bergerak pada tahun 1189 M dengan dua jalur berbeda. Pasukan Richard dan Philip melalui jalur laut dan pasukan Barbarossa - saat itu merupakan yang terbanyak di Eropa - melalui jalur darat, melewati Konstantinopel. Namun, Barbarossa meninggal di daerah Cilicia karena tenggelam di sungai, sehingga menyisakan Richard dan Philip. Sebelum menuju Tanah Suci, Richard dan Philip sempat menguasai Siprus dan mendirikan Kerajaan Siprus. Meskipun mendapat tantangan berat dari Shalahuddin, namun mereka berhasil merebut Akka yang kemudian dijadikan ibu kota kerajaan Latin. Philip kemudian balik ke Perancis untuk "menyelesaikan" masalah kekuasaan di Perancis dan hanya tinggal Richard yang melanjutkan Perang Salib III. Richard tidak mampu memasuki Palestina lebih jauh, meski bisa beberapa kali mengalahkan Shalahuddin. Pada tanggal 2 Nopember 1192 M, dibuat perjanjian antara Tentara Salib dengan Shalahuddin yang disebut dengan Shulh al-Ramlah. Dalam perjanjian ini disebutkan bahwa orang-orang Kristen yang pergi berziarah ke Baitul Maqdis tidak akan diganggu.
Perang Salib IV(1213-1291)
Pada tahun 1219 M, meletus kembali peperangan yang dikenal dengan Perang Salib periode keempat, dimana tentara Kristen dipimpin oleh raja Jerman, Frederik II, mereka berusaha merebut Mesir lebih dahulu sebelum ke Palestina, dengan harapan dapat bantuan dari orang-orang Kristen Koptik. Dalam serangan tersebut, mereka berhasil menduduki Dimyath, raja Mesir dari Dinasti Ayyubiyah waktu itu, al-Malik al-Kamil, membuat penjanjian dengan Frederick. Isinya antara lain Frederick bersedia melepaskan Dimyath, sementara al-Malik al-Kamil melepaskan Palestina, Frederick menjamin keamanan kaum muslimin di sana, dan Frederick tidak mengirim bantuan kepada Kristen di Syria. Dalam perkembangan berikutnya, Palestina dapat direbut kembali oleh kaum muslimin tahun 1247 M, pada masa pemerintahan al-Malik al-Shalih, penguasa Mesir selanjutnya.
Ketika Mesir dikuasai oleh Dinasti Mamalik yang menggantikan posisi Dinasti Ayyubiyyah, pimpinan perang dipegang oleh Baibars, Qalawun, dan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah. Pada masa merekalah Akka dapat direbut kembali oleh kaum Muslim tahun 1291 M. Demikianlah Perang Salib yang berkobar di Timur. Perang ini tidak berhenti di Barat, di Spanyol, sampai umat Islam terusir dari sana.